Fan Fiction by Sivana Zahla Putri Ritonga
Find me on Twitter/Instagram @sivanazpr
Sabtu, 06 Mei 2017
Selasa, 14 Juni 2016
Kenyataan (puisi)
Kuhantam batu karangnya
Dengan energi penuh
Walau berlari secepat macan
Jarum jam berputar
Anganku kebingungan
Angin berdera
Menghembus lubang hidung
Biarkan angin membelai
Jantung berdetak hebat
Tangan dingin
Keringat dingin
Muka seperti mayat
Lalu melihatnya
Jantung seakan berhenti berdetak
Serasa lompat dari jurang curam
Inilah kenyataan
Malam sunyi
Memandang langit kamar
Meratapi kekecewaan
Air mengalir dengan penuh penyesalan
Sepi dan sunyi
Berada di hutan belantara
Tak ada yang tahu
Menangis dibawah pohon rindang
Dalam hati berbincang
"Tolong aku"
By : Sivana Zahla
14 June 2016
Rabu, 08 Juni 2016
FF ADA APA DENGAN CHANYEOL ?
- Cast : Park Chanyeol, Jung Yeon Ah
- Other Cast : Oh Sehun, Bae Irene
- Genre : Romance, Sad, Friendship
- Author : Sivana Zahla
#BudayakanBacaCatatanAuthor
Annyeong reader! Gue kembali membuat FF bergenre Sad, Romance. Semoga bisa terbawa suasana di FF gue ini ya... mianhae jika ada typo, author juga manusia. Happy Reading!!!
Di sekolah ternama di Seoul, seorang namja tinggi, tampan, pintar, jago basket, jago main alat musik. Iya dia adalah Park Chanyeol, Chanyeol orangnya cuek sekali jika sedang bersama cewe, dia juga jarang mengobrol bareng siswa-siswi di sekolahnya.
Tapi ada salah satu yeoja yang penasaran sama Chanyeol. Di dalam pikirannya, "Dia itu kenapa? Ada apa dengannya? Dia selalu menyendiri, bahkan ngobrol saja jarang"
At Kelas
Yeoja ini selalu memperhatikan gerak-gerik Chanyeol, dia selalu melirik arah matanya kearah Chanyeol. Tetapi Chanyeol tidak tau, yeoja ini selalu memperhatikan Chanyeol karna dia penasaran sama namja satu ini.
Yeoja ini bernama Jung Yeon Ah, biasa dipanggil Yeona. Dia bisa dibilang pengagum rahasia Chanyeol.
"Dia itu kenapa sih?" dalam hati Yeona
"Na, temenin gue ke kantin ya?" Irene (Irene adalah sahabatnya Yeona)
"Sorry ya Ren, gue lagi ada urusan penting" ujar Yeona
"Yah.. yaudah deh" Kata Irene lalu pergi keluar kelas
"Kali ini gue harus ikutin si cuek (Chanyeol) itu!" Dalam hati Yeona
Lalu tiba-tiba Chanyeol keluar kelas, diikuti Yeona yang sedang mengikuti Chanyeol diam-diam dari belakang.
"Dia mau kemana sih?" Dalam hati Yeona
"Sumpah gue gak ngerti sama dia" lanjut dalam hati Yeona
Chanyeol sesekali menengok ke belakang, dia curiga ada yang mengikutinya tapi, saat Chanyeol melihat kebelakang Yeona langsung ngumpet dibalik tembok.
"Toilet pria? Jadi dia mau ke toilet?" Dalam hati Yeona sambil garuk kepalanya
Lalu Yeona menunggu Chanyeol keluar toilet dibalik tembok, lalu tiba-tiba saja ada yang mengagetkan Yeona.
"Dorrrr! Hayo mau ngapain kesini? Mau ngintipin ya?" Kata Sehun sambil menepuk bahu Yeona
"Sehun? Ih apaansi, gue tuh gak mesum ya sembarang kalo ngomong" Yeona sambil marah ke Sehun
"Terus mau ngapain kesini?" Tanya Sehun
Lalu tiba-tiba Chanyeol keluar, sontak Yeona langsung mengikuti kembali Chanyeol.
"Ah banyak tanya nih, udah dulu ya daaa" kata Yeona lalu pergi.
"Surat apaan nih? Yeona! Surat lo jatuh" kata Sehun teriak, tapi Yeona tak mendengar
Chanyeol kembali menengok kebelakang. Lalu Yeona langsung ngumpet dibalik tembok (lagi)
"Hampir aja gue ketauan" dalam hati Yeona sambil merem
Saat Yeona melek, Chanyeol menghilang dan tiba-tiba dibelakang Yeona ada orang dan berbicara..
"Mau seberapa lama lagi ngikutin gue?"
Seketika Yeona diam tanpa kata, dan langsung nengok kebelakang. Dan ternyata dia adalah Chanyeol
"Em..."
"Jawab pertanyaan gue!" Kata Chanyeol sambil mendekati Yeona dan tanganya sambil memegang tembok.
Mereka berpapasan, betatapan mata, Chanyeol yang makin lama makin mendekat Yeona. Jarak hidung mereka kurang lebih 3 cm. Dan membuat Yeona salah tingkah dan pipi memerah.
"Sekarang lo mau disini atau ikut gue?"
Yeona hanya diam, dan Chanyeol
langsung pergi meninggalkan Yeona.
Lalu Chanyeol mengunjungi ruang musik, dia langsung mengambil gitar.
At Ruang Musik
"Ruang musik? Jadi dia sering kesini? Ah! Itu dia, gitar? Dia suka main gitar ya?" Dalam hati Yeona
Yeona mengintip Chanyeol dari pintu yang terbuka sedikit, dan Yeona terpanah saat Chanyeol memainkan gitar sambil bernyanyi.
'Baby don’t cry tonight after the darkness passes
Baby don’t cry tonight it’ll become as if it never happened You’re not the one to disappear into foam, something you never should’ve known So Baby don’t cry cry my love will protect you' ~
"Ah... itu kah dia? Nyanyinya bagus sekali, bermain gitarnya juga hebat.." dalam hati Yeona
Lalu tiba-tiba Chanyeol berhenti bernyanyi dan menghentikan petikan gitarnya dan berbicara..
"Mau seberapa lama lagi ngintipin gue?"
Lalu Yeona memasuki ruang musik.
"Jadi lo suka nyanyi sama main gitar ya?"
Chanyeol hanya mengangguk
"Nyanyi sama main gitar lo tadi keren!"
"Thanks!" Jawab Chanyeol cuek
"Lo kenapa sih selalu sendiri? Emang sendirian terus gak bosen ya? Ke kantin sendiri, makan sendiri, ke perpus sendiri, kemana-mana pasti sendiri" tanya Yeona.
Dengan simple dan cuek Chanyeol hanya menjawab..
"Masalah?"
"Ngga juga sih, gue cuma heran sama penasaran aja sama lo! Kaya ada misterinya gitu"
Lalu Chanyeol meletakkan gitarnya dan berdiri di depan Yeona dan berkata...
"Sekarang mau lo apa?"
"Gue.. gue cuma mau berteman baik sama lo aja"
"Berteman? Sama gue?"
"Iya? Kenapa? Ada masalah ya?"
"Gak"
"Terus?"
"Heran aja, anak gaul kayak lo mau temenan sama gue"
Seketika Yeona langsung tertawa
"Kok ketawa?"
"Gapapa, jadi boleh ya gue jadi temen lo?"
Chanyeol hanya diam dan menatap Yeona, lalu Chanyeol mendekati Yeona, Yeona yang hanya memundurkan langkahnya jika Chanyeol mendekatinya semakin dekat, lebih dekat, dan dekat sekali. Yeona tidak bisa mundur, karna sudah nempel ke tembok.
"Chan? Lo.. lo mau ngapain?"
"Gue? Ngapain?"
"Lo gak usah deketin gini deh, gue jadi.."
"Kenapa? Lo grogi?"
"Grogi? Em ngga, Chan... jangan sekarang ya plis"
"Kenapa?"
"Chan..." sambil memejamkan mata
"Lo kenapa sih? Ini ada kotoran di rambut lo"
"Ih apaansi Chan, dikira gue apaan"
Chanyeol hanya tertawa kecil
"Dikira lo gue mau cium lo ya?"
"Apa sih! Geer"
Chanyeol kembali tertawa lepas
"Gue baru pertama kali ngeliat lo ketawa"
"Biasa" Chanyeol jawab cuek
"Yaudah" kata Yeona sambil cemberut
"Mau temenin gue ke cafe ga ntar malam?"
"Cafe?"
"Mana hape lo?" Ucap Chanyeol sambil mengulurkan tangan
Yeona langsung memberikan hp-nya ke Chanyeol.
"Nomor gue udah disimpen, ntar gue sms-in dimana tempatnya"
Lalu Chanyeol meninggalkan Yeona dan pergi begitu saja.
"Gue? Dapet nomornya Chanyeol? Dan... ntar malam? Jalan bareng? " dalam hati YeonaAt Cafe
"Chanyeol dimana ya?"
Tiba-tiba ada yang menggandeng tangan Yeona, dan dia adalah Chanyeol. Dan mereka duduk bersama.
"Gue mau tampil, lo tunggu sini aja"
"Iya"
Chanyeol langsung naik keatas panggung dan menyanyikan lagu sambil memainkan gitar. Semua penonton di cafe pun bertepuk tangan begitu pula dengan Yoena.
'Baby don’t cry tonight after the darkness passes
Baby don’t cry tonight it’ll become as if it never happened You’re not the one to disappear into foam, something you never should’ve known So Baby don’t cry cry my love will protect you' ~
"Itu kan lagu yang dinyanyiin di ruang musik tadi?"
Chanyeol menghayati setiap nada lagu yang ia nyanyikan sambil menatap ke arah Yeona, dan mengingat sedikit kejadian di sekolah bersama Yeona tadi.
Lalu penonton bertepuk tangan pada Chanyeol. Chanyeol sudah selesai menyanyikan lagunya. Dan kembali ketempat duduk bersama Yeona
"Perfect!"
"Thanks, itu lagu ciptaan sendiri"
"Oh ya? Waw.."
.
.
.
"Makasih ya buat malam ini"
"Iya, gue anterin sampe sini aja ya"
"Iya gapapa.. Chan..."
Chanyeol menatap mata Yeona, Yeona pun menatap Chanyeol. Chanyeol mendekati Yeona,semakin dekat, dan tiba-tiba mereka ciuman bibir dibawah rembulan yang bersinar terang.
At Kelas
"Chan lo mau ke ruang musik lagi?"
"Iya"
"Gue ikut ya"
Lalu Yeona langsung mengikuti Chanyeol.
Irene dan Sehun sahabat Yeona heran melihat Yeona dekat dengan Chanyeol.
"Hun, liat deh kok dia makin akrab? Sejak kapan?"
"Gatau Ren, aneh aja. Kok si Yeona mau temenan sama si Chanyeol?"
At Ruang Musik
"Gue mau nyiptain lirik lagu buat pentas seni bulan depan"
"Serius? Lo nyanyi?"
"Iya... gua nyanyi"
"Gue bakal bantu lo buat itu lirik lagu. Tenang aja, kita kan teman" kata Yeona
sambil menepuk bahu Chanyeol.
Chanyeol hanya tersenyum pada Yeona.
At Lapangan Sekolah
Para siswi sedang bermain baseball, sedangkan para siswa bermain basket. Yeona pun bermain baseball, dan Chanyeol bermain basket.
"Kepala gue kok pusing gini sih?" Dalam hati Yeona
"Jung Yeona! Tangkap bolanya!" Teriak Suzy (teman sekelas Yeona)
Bruggg
Tiba-tiba Yeona jatuh dan kepalanya terbentur lapangan dan berdarah lalu ia pingsan. Dan Chanyeol langsung meninggalkan permainan basketnya lalu berlari kearah lapangan baseball dan menggendong Yeona ke UKS.
At UKS
"Lo gapapa?" Kata Chanyeol sambil membersihkan darah dikepala Yeona
"Aw aw sakit"
"Kok lo bisa pingsan sih? Lo belum makan ya? Bilang dong sama gue, kan gue bisa beliin. Lo kenapa? Kok diem?"
Yeona hanya diam menatap Chanyeol dan nyengar-nyengir ke Chanyeol dan berbicara dalam hati..
"Dibalik sikapnya yang dingin dan cuek, ternyata lo punya sisi baik juga ya Chan, mungkin orang-orang gak tau kalau lo punya sikap baik kayak gini" dalam hati Yeona
"Yeona? Lo baik-baik aja kan?"
"I..iyaa baik-baik aja kok"
"Makanya jadi orang jangan ceroboh dong!" Kata Chanyeol sambil menyenggol kepala Yeona
"Ih sakit tau"
Dari luar UKS, Para siswa-siswi penasaran Yeona dan Chanyeol sedang apa dengan mengintip lewat kaca UKS, disitu juga ada Sehun dan Irene.
"Kok dia kayak udah pacaran ya?" Tanya Irene
"Jangan-jangan dia emang udah pacaran? Tapi gak bilang kita?" Jawab Sehun.
.
.
Satu minggu kemudian
At ruang musik
"3 minggu lagi nih, kita baru dapet beberapa baris"
"Iya.. tenang, pasti kita selesainnya tepat waktu"
"Chan gue boleh tanya sesuatu gak?"
"Apa?"
"Janji ya jangan marah"
"Tergantung"
"Ih yaudah gak jadi"
"Yaudah, kenapa?"
"Lo kenapa sih? Lo selalu menyendiri gitu? Ada masalah?"
"Apaan sih lo pertanyaan nya gak bermutu banget"
"Ih jawab!" Sambil menatap Chanyeol
"Semenjak ibu gue meninggal gue jadi cuek, dingin dan pendiem. Saat itu gue masih umur 10 tahun, hati gue hancur berkeping-keping, ibu kecelakaan tabrakan dengan truk. Dan saat itu gue hanya bisa nangis, dan nangis"
"Ya ampun Chan... sumpah gue gak tau, maaf Chan bikin lo jadi inget-inget lagi"
"Gapapa"
.
.
2 minggu kemudian
At Ruang Musik
'The way you cry the way you smile how
much it means to me
The words I wanted to say the words I
missed the chance to say
I will confess so just listen I’ll sing for you
Just smile at least once~ '
"Reffnya pas banget haha" ujar Yeona
"Sebentar lagi selesai, gak nyangka" Chanyeol
"Kalau dikerjakan bersama-sama itu gak akan kerasa bebannya" sambil tersenyum ke arah Chanyeol
Chanyeol pun tersenyum ke arah Yeona.
3 minggu kemudian
"Wah gak nyangka minggu depan pentas seninya" Yeona
"Iya, thanksnya udah bantuin buat lagu" Chanyeol sambil senyum ke arah Yeona
"Itu gunanya teman, saling membatu"
"Em.. gue punya tebak-tebakan nih" kata Chanyeol
"Apa?"
"Apa bedanya lo sama gue?"
"Apa ya... oh! Gue cakep lo jelek hahaha" jawab Yeona sambil ketawa
"Sembarang ya lo haha, salah" sambil mencubit pipi Yeona
"Aduhh sakit tauu, salah? Terus apa dong?"
"Ya jelas bedalah.. lo cewe gue cowo" ledek Chanyeol
"Ih apaan sih hahaha" ketawa lepas
.
.
Pentas seni tinggal 5 hari lagi, tetapi Yeona sedang pergi ke luar kota karna neneknya sakit, jadi Chanyeol harus menyelesaikan lagunya dalam waktu yang singkat tanpa bantuan Yeona.
3 hari lagi pentas seni berlangsung. Lagu Chanyeol sudah siap, Chanyeol pun menelfon Yeona
"Halo?"
"Iya?"
"Ini gue Chanyeol"
"Oh Chanyeol, gimana Chan?"
"Beres semua sudah siap, lo harus dateng ke pensi. Ok?"
"Iya Chan, gue pasti dateng kok"
"Lo kenapa? Suara lo kok beda? Abis nangis?"
"Iya Chan, nenek gue meninggal kemarin"
"Ya ampun turut berduka cita ya"
"Iya makasih Chan, yaudah ya Chan.."
"Iya see u"
"Kok gue kepikiran Yeona mulu ya?" Dalam hati Chanyeol
1 hari sebelum acara pensi
"Hallo Chan?"
"Iya? Lo udah pulang?"
"Iya, baru aja tadi pagi sampai"
"Oh bagus deh, yaudah deh see u di acara pensi ya"
.
.
Acara pentas seni pun berlangsung hari ini, semua yang mengisi acara pensi pun bersiap-siap. Begitu pula dengan Chanyeol yang siap membawakan lagu barunya ciptaan Yeona dan Chanyeol. Lalu Chanyeol menelfon Yeona yang tak kunjung datang.
"Yeona? Lo dimana? Acara udah mau mulai ini, gue tunggu ya"
"Iya Chan tunggu sebentar ya, 15 menit lagi gue sampai"
"Yaudah, hati-hati ya"
"Pokonya sehabis gue nyanyiin lagu gue, gue harus nyatain persaan gue ke Yeona. Harus, ini waktu yang tepat" dalam hati Chanyeol
.
.
"Katanya 15 menit lagi, tapi ini udah 30 menit belun dateng-dateng juga" dalam hati Chanyeol
"Chan.. 5 menit lagi tampil, siap-siap ya" sang MC
"Oh iya"
"Yeona mana sih?" Dalam hati Chanyeol
Chanyeol bingung dan khawatir Yeona belum dateng juga, ia takut Yeona kenapa-napa. Ia bertemu Irene dan Sehun.
"Ren,Hun? Bentar lagi gue tampil, kalau Yeona dateng, suruh nonton gue ya! Plis!" Kata Chanyeol sambil memohon
"Iya Chan, gue juga bingung Yeona kok belum sampai juga" Irene jawab
"Langsung saja kita panggilkan Park Chanyeol..." sang MC
Lalu Chanyeol naik keatas panggung sambil membawa gitarnya.
"Test test"
Chanyeol mulai bernyanyi dan memainkan gitarnya. Semua penonton terkesima dan kagum penampilan Chanyeol.
"Yeona... lo dimana?" Tanya Chanyeol dalam hatinya sambil fokus bernyanyi
' I picked up my old guitar
The confession that I couldn’t make and
the story I stubbornly swallowed
Revealing a song I’m about to tell you
(about) now.
I love you a lot but my awkward pride in
those words “I love you” doesn’t allow me to (tell you)
Today I will gather all my courage and tell me why?
The way you cry the way you smile how
much it means to me
The words I wanted to say the words I
missed the chance to say
I will confess so just listen I’ll sing for you
Just smile at least once~ ' Chanyeol bernyanyi
"Ren coba lo telfon Yeona" Sehun
Lalu Irene menelfon Yeona,
Kringkringkring (suara telfon Yeona)
Saat itu hp Yeona terjatuh dibawah jok mobilnya, ia meraba-raba bawah joknya tanpa disadar ia lagi menyetir mobil dan kehilangan kendali....
Lalu terjadilah..
Ketabrakan antara mobil Yeona dan truk, pengendara truk masih bisa selamat, tetapi Yeona...
"Mba bangun mba.." warga sekitar sambil mengetok kaca mobil Yeona
"Tolong bawa kerumah sakit, segera panggilkan ambulance dan telfon keluarganya" warga sekitar.
.
.
Chanyeol telah usai menyanyi dan dia masih tidak melihat Yeona, dan dia gagal untuk menyatakan perasaannya.
Lalu Irene teriak keatas panggung kearah Chanyeol.
"Chan! Channnn! Chanyeol! Yeona Chan! Yeona!!!" Teriak keras Irene sambil menangis
"Yeona? Kenapa? Lo kenapa nangis? Bilang sama gue! Gak terjadi apa-apa kan sama Yeona?"
Irene makin menangis
"Ren! Jawab gue Ren! Yeona kenapa!!!!!"
"Yeona... Yeona meninggal karna ketabrakan.."
"Lo bohong kan Ren? Lo bohong kan?" Teriak Chanyeol
"Serius Chan! Dia ketabrak truk saat mau ke sekolah, sekarang dia di rumah sakit"
"GAK MUNGKIN!! ARRGGGHHHH" Teriak Chanyeol sambil membanting gitarnya lalu pergi begitu saja. Melupakan panggung,melupakan semua penonton, dan hanya satu yang difikirannya 'Yeona'.
'Jantung seakan berhenti berdetak'
'Apakah ini hanya mimpi?'
'Kami belum sempat bertemu, dan kau sudah meninggalkanku duluan? Itu gak adil'
'Kenapa kau tega pergi secepat ini?'
'Aku disini menunggumu... dan kau tak kunjung datang'
'Dan tiba-tiba kau pergi di tempat yang sangat jauh dari sini, yang sulit kutemui'
Lalu Chanyeol berlari ke arah rumah sakit, sesampainya dia disana dia bagai orang yang tak berdaya.
Lemah...
"Yeona! Bangun Yeon! Kita belum nyanyiin lagu kita bareng! Bangun Yeon, jangan tinggalin gue. Gue kesepian Yeon! YEON BANGUN YEONA!" Sambil memeluk jasad Yeona
"YEONAAA!" Teriak Chanyeol
.
.
.
.
.
At Cafe
"Gue mau mempersembahkan lagu ini untuk orang tercinta yaitu Jung Yeon Ah yang sekarang sudah ada di surga bersama ibu" ucap Chanyeol
' I picked up my old guitar
The confession that I couldn’t make and
the story I stubbornly swallowed
Revealing a song I’m about to tell you
(about) now.
I love you a lot but my awkward pride in
those words “I love you” doesn’t allow me to (tell you)
Today I will gather all my courage and tell me why?
The way you cry the way you smile how
much it means to me
The words I wanted to say the words I
missed the chance to say
I will confess so just listen I’ll sing for you
Just smile at least once~ ' Chanyeol bernyanyi
Semua orang bertepuk tangan pada Chanyeol
At Sekolah
"Chan, gue nemuin ini surat dari Yeona" kata Sehun
"Surat apa?"
"Gue nemuin ini surat saat dia di toilet pria, gue bingung saat itu dia ngintipin siapa, pas dia pergi dia gak sengaja jatuhin ini surat. Gue pengen balikin ke Yeona saat pensi, gak disangka-sangka dia udah pergi duluan"
Saat itu Chanyeol baru sadar, Yeona memang ngikutin dia saat itu.
"Nih surat kayaknya emang sengaja buat lo, tapi Yeona gak pernah berani ngasih ini ke lo" sambil memberikan suratnya pada Chanyeol
"Thanks Hun" sambil mengambil suratnya
.
.
.
Park Chanyeol namanya
Si cuek dan dingin
Ada apa dengan Chanyeol?
Mengapa dia cuek pada semua cewe
Untuk mengatakan perasaan padanya aja gue malu
Iya, malu takut gue dicuekin sama dia
Sebenarnya gue setiap saat ngikutin dia, gue penasaran sama dia.
Itu yang bikin gue suka sama dia, beda dari cowo lainnya.
Tapi gue gak bisa jujur sama dia. Masa cewe yang nembak cowo? Haha lucu aja..
Intinya gue cuma bisa mencintai Chanyeol diam-diam.
Seketika Chanyeol menangis setelah membaca surat Yeona, dia menyesal kenapa waktu itu ia tidak jujur saja perasaannya pada Yeona. Tapi sekarang berkat Yeona, dia menjadi manusia yang lebih baik lagi dan tidak bersikap cuek dan dingin pada orang lain.
FF YOU ARE MY DESTINY Part 2
- Cast : Hansol Vernon Chwe, Bae Ha Ra ,Kim Min Gyu
- Other cast : Son Wendy, Shin Ji Min ,Mark Tuan
- Genre : Sad, Romance, Friendship
- Author : Sivana Zahla
#BudayakanBacaCatatanAuthor
Annyeong reader! Akhirnya gue sempet buat part 2 nya. Penasaran kan gimana ending kisah cintanya Hara dan Vernon? Baca kuy lah..
Happy reading!
'Menunggu adalah agar kita tau, seberapa berharganya waktu'
'Walau pun kita beda belahan dunia, kalau jodoh itu emang gak bakal kemana'
'Sejauh apa kita berpisah, jika takdir bilang kamu jodohku, kamu bisa apa?'
'Kamu adalah takdirku...'
At Seoul National University, Seoul
"Wah congrats ya Bae Ha Ra!" Jessica (teman kuliah Hara)
"Iyaa thanks ya Jes" Hara
"Congratulations sayang" ibu Hara
"Terima kasih ibuku tersayang"
"Selamat ya! Cie udah lulus" Irene (teman kuliah Hara)
"Iya iya.. makasih ya ren"
At Rumah Hara
*kringkring* suara pesan dari hape Hara
"Congratulations ya Ra... btw denger-denger lo dapet beasiswa ke Jerman ya? Wah keren banget. Sukses ya... h iya kemaren gue dapet email dari Wendy, katanya dia ngajakin reunian. Gimana lo mau gak?"
"Iya thanks ya, iya nih.. ini impian gue, akhirnya gue dapet beasiswa ke Jerman juga haha. Reuni? Ayolah, gue mah mau mau ajah, kita juga udah gak ketemu selama 3 tahun ini ya kan?"
"Iya deh, sukses deh ya lo di Jerman, emang lo berangkat kesana kapan? Oh lo mau? Yaudah kita reuninya sebelum lo berangkat ke Jerman aja ya"
"Bulan depan gue berangkatnya, oh yaudah. Pilih tanggal yang tepat dan waktu yang luang biar kita bisa have fun bareng ya..."
"Iya oke deh, bye"
.
.
At Freie Universität Berlin, Jerman
"Congarats ya, dokter gigi Vernon.. hahaha" Jungkook (teman kuliah Vernon)
"Thanks bro" Vernon
"Selamat atas kelulusannya ya Ver!" Sehun (kakak Vernon)
"Thanks bang" Vernon sambil meluk Sehun
.
.
At Seoul, South Korea
"Ra, kita reuninya besok, lo bisa kan? Rencananya kita reuni ke Jeju Island. Gimana? Kita nginep 4 hari disana, ok?"
"Iya iya bisa banget, ok gue prepare dulu ya, btw emang tiket pesawatnya udah di pesen?"
"Okelah, tenang aja Ra, tiketnya ditraktir sama Wendy, soalnya kemaren baru aja ultah dia. Dia juga mau nikah lo 3 bulan lagi"
"Oiya dia ultah kok gue lupa ya, Oh ya? 3 bulan lagi? Ya ampun cepet banget ya, oh yaudah deh"
*skip*
Hara membuka laci dan mengambil sebuah kotak yang didalamnya ada sebuah surat dan 2 foto, itu adalah kenang-kenangan cinta masa SMA-nya dulu, Vernon... iya dia.
"Ver, gue udah lulus S1 dan gue mau ngelanjutin S2 gue ke Jerman, gue juga yakin lo pasti udah lulus juga, kapan kita ketemu Ver?" Dalam hati Hara sambil menangis melihat foto Vernon dan Hara
.
.
At Incheon Airport, Seoul
"Haiii guys!! gue kangen banget" Wendy sambil meluk Jimin dan Hara
"Iya sama gue juga, oh yaudah ayo.. ntar ketinggalan pesawat loh" Jimin
At Jeju Island
"Akhirnya sampai jugaaaa" Wendy sambil mengulet
"Yaudah ayo langsung ke hotel aja, cape nih gue"
"Ayo c'mon"
At Hotel
"Ahh akhirnya...." Jimin
"Sampe jugaaa, pokonya nanti sore kita harus ke pantai ya! Liat sunset ok. Bagus banget tau haha" Wendy
"Sunset?" Hara
"Iya sunset, kenapa Ra?" Wendy
"Ah gapapa Wen"
At Pantai Jung-Mun (Pulau Jeju)
"Tuh kan bener.. sunsetnya bagus banget kan ya? Foto yuk... 1..2..3 cekrek"
"Ra? Kok lo ngadep sana?"
"Ah? Oh.. gue belum siap Wen" Hara
"Wen,Jim gue ke hotel duluan ya" Hara langsung pergi
"Ra? Tunggu Ra lo kenapa? Ayo Wen kejar Hara" Jimin sambil ngejar Hara
At hotel
"Ra? Lo kenapa sih?"
"Maaf Jim,Wen.. gue lagi gak enak badan aja"
"Oh gitu, yaudah lo istirahat aja ya.. gue sama Wendy keluar dulu.." Jimin sambil menutup pintu kamar Hara
"Gue gak tahan! Gue gak tahan 4 tahun nunggu lo tanpa kabar. Lo dimana?!" Dalam hati Hara
Berlin, Jerman
"Gue mau ke Seoul bulan depan!"
"Seoul? Bulan depan? Kau yakin?"
"Iya, gue masih ada urusan disana"
"Siapa? Cewe yang kau tunggu sampe sarjana itu?"
"Iya! Gue harus nepatin janji itu!"
"C'mon Ver! Gak bakalan itu cewe masih nunggu kau! Ini jaman udah berubah, pasti dia udah ada calon suaminya! Wake up Ver!"
"Tapi gue yakin Mark, gue yakin pasti itu cewe masih nunggu gue"
"Terserah kau! Itu kan pendapatku, lagian mana ada cewe mau nungguin cowo yang ngilang tanpa kabar selama 4 tahun dan balik lagi untuk nepatin janji masa SMA-nya. Itu cewe pasti udah lupa men!"
Vernon diam sejenak
"Gak! Gue harus ke Seoul!"
At Hotel
"Wen katanya lo mau nikah ya? Cie bentar lagi jadi istri" Tanya Hara
"Iya Ra, rencananya sih 3 bulan lagi, bisa aja lo haha" Jawab Wendy
"Oh ya? Tapi kayaknya gue gak bisa dateng deh... soalnya gua udah ada di Jerman pasti 3 bulan yang akan datang" Hara
"Iya iya gapapa gue maklum..." Wendy
"Terus kalo lo gimana Jim?" Tanya Hara
"Gue? Gue baru tunangan, cowo gue tuh pendiem banget deh. Hadeh pusing gue ngadepinnya" Jawab Jimin
"Haha, gak boleh gitu. Bentar lagi kan bakal jadi calon suami lo Jim" Hara
"Iya si.. oh iya lo nanya kita mulu, lo sendiri gimana?" Jimin
"Gue gatau" Hara
"Gatau? Loh? Si Vernon? Gimana, bukannya lo sama dia udah jadian?" Tanya Wendy
"Apaansi lo, gue aja gatau dia dimana sekarang. Udah ah males gue bahas dia, ngilang tanpa sebab, ninggalin tanpa kabar, pergi seenak jidatnya. Terus gue dianggap apa?"
"Jadi... ceritanya lo udah move on nih?" Tanya Jimin
"Harus! Harus move on!" Tegas Hara
"Nah gitu dong! Gue yakin pasti lo akan dapetin yang lebih baik dari si Vernon cowo sableng itu" Ujar Wendy
"Iya gue yakin lo bisa move on dari si Vernon. Kalo gitu ayo kita pesta!" Jimin
Hara cuma bisa tersenyum terpaksa, dan berbicara dalam hati.
"Nggak. Gue belum bisa move on dari dia!" Dalam hati Hara
.
.
4 hari usai di Pulau Jeju
"Ah gak kerasa udah mau pulang ke Seoul lagi" Hara
"Iya nih, padahal masih betah di Jeju" Jimin
"Yaudah kapan-kapan kita kesini lagi. Pada waktu yang tepat" Wendy
At Incheon Airport, Seoul
Mereka bertiga berpisah dibandara,sampai akhirnya Hara bertemu teman lama yaitu Kim Min Gyu
"Gue duluan ya! Bye semua" Wendy
"Ra, gue duluan ya" Jimin sambil melambai tangan
"Iya Jim"
"Loh Bae Hara?"
"Iya? Lo siapa ya?"
"Lo gak inget gue? Gue temen sekelas lo, gue duduk dibelakang tempat lo, Kim Mingyu" Mingyu
"Kim Mingyu? Astaga iya! Iya gue inget, ya ampun makin tinggi aja ya lo" Hara
"Masa sih? Lo juga nambah cantik kok"
"Bisa aja lo, lo abis dari mana?"
"Gue abis pulang dari Tokyo"
"Oh ya? Enak dong ya"
"Iya, lo sendiri?"
"Gue abis ke Jeju bareng Wendy sama Jimin"
"Jadi kalian masih tetap sahabatan sampe sekarang juga ya? Hebat haha, oh iya lo mau pulang bareng gue?"
"Ya gitu deh.. gak ngerepotin nih?"
"Gak kok, ayo naik" sambil membukakan pintu mobil untuk Hara
At Rumah Hara
"Thanks ya udah nganterin, jadi ngerepotin lo banget nih"
"Gapapa kok yaudah deh, bye"
"Bye"
1 bulan kemudian
Berlin, Jerman
"Gue pengen ketemu lo secepatnya, maaf udah bikin lo nunggu, gue kangen banget sama lo Ra" dalam hati Vernon sambil melihat foto Hara
"Hey bro! Kapan kau ke Seoul?"
"Mungkin minggu depan"
"Baiklah jaga diri kau disana"
Berlin, Jerman
Saat ini Hara sudah berada di Jerman untuk melanjutkan kuliah S2-nya.
"Ah... suasana nan damai... akhirnya tiba juga di Jerman" Hara sambil menarik nafas dan membuangnya
"Sekarang harus nanya siapa?" Dalam hati Hara
Lalu Hara menemui pak polisi yang sedang mengatur lalu lintas.
"Excuse me? (Permisi?)" Hara
" Yes, can I help you? (Iya, ada yang bisa saya bantu?)"
"May I ask this address? (Bolehkan saya nama alamat ini?)" Hara
"From here you have to use the busway, then down at the bus stop, just follow the trail straight road, turn right. (Dari sini kamu harus naik busway, lalu turun di halte, jalan lurus ikutin jalan setapak, belok kanan.)"
" Okay, danke. (Oke, terimakasih)" Ucap Hara sambil menunduk kepada pak polisi
.
.
"Cuaca disini bener-bener dingin, ah akhirnya sampai juga"
*toktoktok*
"Ya? Ada yang bisa saya bantu?"
"Saya mau menyewa kos-kosan ini, bisa?"
"Iya bisa, mau berapa lama?"
"2 tahun?"
"Oh baiklah"
*skip*
"Ah kulkas gak ada isinya, gue ke supermarket dulu deh"
At Rossman (Supermarket di Berlin)
"Telur,mie,garam,gula,daging,teh,apel,jeruk,bir udah semua" Ucap Hara
At Rumah Vernon
"Mark, gue keluar bentaran ya. Jaga rumah bentar." Vernon sambil menutup pintu
"Mau kemana kau? Jangan lama-lama!" Teriak Mark
At Halte Busway
Tepat Hara dan Vernon duduk samping-sampingan sambil menunggu bis datang. Saat itu Hara sedang memegang sebuah buku, yang dibelakangnya ada alamat rumah Hara di Seoul.
Ketika bis tujuan Hara datang, tiba-tiba saja buku yang dipegang Hara terjatuh, dan Vernon mengambilnya. Saat Vernon ingin memberikannya ke Hara, bis yang dinaikan Hara sudah pergi.
"Jalan gangnam-gu no.11, Seoul?" Ujar Vernon
At Kos-an Hara
"Buku gue mana? Kok gak ada, kayaknya tadi gue taro ditas? Apa jatuh ya?" Hara sambil membongkar tasnya
"Ah sial. Buku gue ilang, itu kan buku berharga gue" Hara kesal
At Rumah Vernon
"Kira-kira siapa yang punya nih buku ya? Lah? Kok ada foto? Sunset? Kayaknya gue pernah ke tempat ini sebelumnya" dalam hati Vernon
"Woy bro! Abis dari mana kau! Buku apa itu? Wahwah sunset, foto siapa itu?" Tanya Mark
"Mark! Mana gue tau, gue aja ini nemu dihalte, ada cewe jatuhin ini buku. Pengen gue balikin eh bisnya udah pergi" Jawab Vernon
"Wah kawan! Jangan-jangan itu jodohmu!" Mark
"Eh apaansi lo, gak lah tapi yang gue heranin, ini foto sunset ini tuh gue kayak pernah liat gitu" bantah Vernon
"Hey! Kau bilang waktu itu padaku tenatng cewemu masa SMA itu, kalian pernah ke pantai melihat sunset? Benarkah?" Ucap Mark
"Iya? Terus?"
"Dia ada disini kawan!!!"
"Maksud lo?"
"Dia ada di Jerman! Kau tau ada alamatnya kan? Kau datengin buru!"
"Gak bakal mungkin itu dia, dia ngapain ke Jerman? Dia itu ada di Seoul"
"Coba kau cek alamatnya"
"Jalan gangnam-gu no.11, Seoul"
"Seoul? Tepat! Dia memang ada disini! Cepat kau cari tau keberadaan dia sekarang" ujar Mark
"Masa iya dia ada disini? Untuk apa?" Dalam hati Vernon
At Kos-an Hara, (Berlin, Jerman)
"Ceroboh banget sih gue! Padahal kan di buku itu ada privacy gue, ah bodoh bodoh bodoh"kata Hara sambil memukul kepalanya.
*kringkring*
"Ya?"
"Halo Hara! Ini ibu, katanya kuliahmu diundur bulan depan lagi ya?"
"Iya bu, kenapa memang?"
"Tidak papa, ibu cuma ingin bilang kau besok pulang ke Seoul ya"
"Pulang ke Seoul? Untuk apa? Aku betah kok bu disini"
"Bukan itu, tapi ada yang mau ibu omongin ke kamu, setelah selesai baru kamu boleh kembali ke Jerman"
"Maksud ibu apa sih? Aku gak ngerti"
"Yaudah makanya kamu prepare ke Seoul besok, see u"
"Ih ibu kenapa sih aneh aja" dalam hati Hara
At Seoul, South Korea
"Ibu!! Ibu aku pulang!" Sambim membuka pintu
"Oh iya nak, masuk sini. Hara, nanti malam kau harus dandan yang secantik mungkin karna ada yang ibu kenalkan padamu"
"Ibu apaansi? Ibu mau menjodohkan aku?"
"Ya bisa dibilang gitu, tapi ibu yakin, pasti lelaki ini pasti cocok denganmu"
"Ibu apalah..."
.
.
.
"Permisi"
"Iya silahkan masuk" ibu Hara
"Hai apa kabar"
"Baik, ayo masuk saya udah siapkan makanan yang enak"
"Iya terimakasih, mana anak perempuanmu?"
"Ada dikamar, nanti saya panggilkan. Oh iya mana anakmu?"
"Mingyu! Sini nak..."
"Iya mah" Mingyu
"Wah tampan dan mapan sekali anakmu" ibu Hara
"Iya dong haha, aku yakin anak perempuanmu juga cantik"
"Mari silahkan duduk"
At Kamar Hara
"Aduh udah dateng lagi itu tamunya ibu, gue harus gimana?"
"Haraa! Hara! Keluar nak, sini buruan!" Teriak ibu dari luar kamar
"Iya bu sebentar" teriak Hara
"Santai Ra santai.. tarik napas... buang.. huhh" Hara
At Meja Makan
"Permisi" ucap Hara
"Wah cantik sekali anakmu" Ibu Mingyu
"Ah bisa saja"
"Loh? Bae Hara?" Kaget Mingyu
"Kim Mingyu?" Kaget Hara
"Wah jadi kalian sudah saling mengenal ya?" Ibu Hara
"Gini bu, Mingyu itu teman sekelas SMA-ku dulu" Kata Hara sambil mengunyah makanan
"Iya begitulah" ujar Mingyu
"Wah kalau kalian sudah akrab begini bisa dipercepat dong ya pertunangannya?" Ibu Mingyu
Tib-tiba Hara keselek dan terbatuk
"Ra minum Ra" Mingyu sambil memberi air putih.
"Terimakasih"
"Sama-sama"
"Jadi gimana? Kalian setuju kan?"
"Hah?" Kaget Hara
"Ibu setuju sekali" ibu Hara
"mamah juga setuju banget" ibu Mingyu
Mingyu hanya mengangguk, sedangkan Hara wajahnya pucat sekali.
"Jadi kita laksanakan 3 hari kedepan kalian tunangan" ibu Mingyu
Hara semakin pusing memikirkannya, dia belum memikirkan sampai kesana-sana apalagi menikah.
.
.
.
"Terimakasih makanannya, enak sekali"
"Iya sama-sama, hati-hati ya"
Mingyu dan ibunya melambaikan tangan dari mobil ke arah Ibu Hara dan Hara.
"Bu! Batalkan saja pertunangan ini! Aku tidak mau!"
"Hara! Dengar, kau ini harus sudah mempunyai seorang pacar. Mau seberapa lama lagi kamu harus nunggu cowo yang gak jelas itu si Ver.. Vernon itu."
"Tapi bu..."
"Gak ada tapi-tapian!"
Berlin, Jerman
"Gue mau ke Seoul besok! Gue mau datengin ini alamat" kata Vernon sambil menunjukan alamat itu pada Mark
"Sorry ya bro aku gak bisa temenin kau ke Seoul, masih banyak urusanku disini"
"Gapapa, lo udah bantu banyak sama gue itu udah lebih dari cukup sob" sambil menepuk bahu Mark.
.
.
Akhirnya Vernon memutuskan untuk ke Seoul untuk menemui Hara.
At Seoul, South Korea
"Gak nyangka gue bisa dateng kesini lagi, dan itu untuk bertemu dia (lagi)"
"Loh? Vernon?" Kata Mingyu sambil membuka kaca mobil dan menyapa Vernon
"Mingyu! Wah apa kabar lo?" Sambil menjabat tangan
"Baik sob, lo mau kemana? Biar gue anterin." Mingyu
"Gak usah, gue ada urusan lain, thx tawarannya. Lain kali mungkin bisa ngobrol bareng ya" Vernon
"Oh gitu yaudah, oh iya lo jangan lupa dateng ke acara pertunangan gue ya, lusa loh ya, dirumah gue. Masih inget kan lo? Yang dulu buat kerja kelompok itu loh" Mingyu
"Tunangan? Wah hebat lo bro, iya ntar gue sempetin dateng ya"
"Yaudah gue duluan ya sob" sambil menjabat tangan Vernon.
.
.
Tak sengaja Vernon melewati SMA-nya yang dulu.
At Gyeonggi Suwon International School (SMA Vernon & Hara)
"Sekolah masih sama, gak ada yang berubah, paling cuma catnya aja beda" Ucap Vernon
At Rumah Hara
"Kok rumahnya sepi banget, pindah kali ya?" Vernon sambil garuk kepala
"Tapi gak mungkin kalo pindah, alamat dibuku ini juga masih sama, yaudah besok gue samperin lagi" dalam hati Vernon
At Kamar Vernon
"Gue cape, gue gak bisa ke rumah Hara sekarang, mungkin besok. Oh iya besokkan ada acara pertunangannya si Mingyu, mungkin disana sekalian reuni. Siapa tau gue ketemu Hara. Gue harus dateng besok" kata Vernon
At Kamar Hara
"Gue degdegan, besok gue tunangan sama orang yang gak gue cinta! Kenapa! Kenapa sih! Kenapa lo gak nepatin janji lo Ver! Kenapa??" Nangis Hara sambil melihat foto Hara dan Vernon
"Aaaaahhh gue pasrah!" Teriak Hara dari dalam kamar
.
.
Keesokan harinya pertunangan Mingyu dan Hara berlangsung di rumah Mingyu.
At Rumah Mingyu
Orang-orang sudah ramai ngumpul menunggu acara pertunangan Hara dan Mingyu. Disana juga dihadiri guru-guru SMA mereka, lalu teman kuliah Hara yaitu Jessica,Irene, ada juga Jimin dan Wendy juga.
"Baiklah para hadirin, langsung ke acaranya saja. Pertunangan antara Kim Min Gyu dan Bae Ha Ra." Sang MC
Semua orang sorak-sorai dan bertepuk tangan
"Langsung saja kita ke acara pasang cincin, silahkan.."
"Bae Ha Ra... aku mungkin tak sempurna, tapi cinta kita yang membikin kita menjadi sempurna" Ucap Mingyu sambil memasangkan cincin pada tangan Hara
Dan semua orang bertepuk tangan.
Lalu ini saatnya Hara yang memasangkan cincin itu pada Mingyu.
"Gue gak bisa! Gue gak bisa! GUE GAK BISA!" teriak dalam hati Hara dan sedikit mengeluarkan air mata
Dan tiba-tiba saja cincinnya jatuh dan meleset tepat di depan sepatu dia..
Dan dia langsung berjalan kedepan tanpa rasa malu, dia datang memberikan cincin itu pada Hara.
Iya dia... dia.. adalah Vernon. Setelah memberikan cincin itu pada Hara, Vernon langsung balik badan dan pergi dari tempat itu.
Degdegdegdeg
"Vernon?" Ucap Hara
"Vernon tunggu gue!" Teriak Hara
Seketika itu suasana di dalam menjadi hening melihat Hara dan Vernon kejar-kejaran.
Mingyu hanya bisa menangis gara-gara pertunangannya batal, dan para tamu undangan bubar satu demi satu.
"VERNON!!" Teriak kencang Hara
"Gue gak nyangka Ra! Lo tega Ra! Lo tega sama gue! Gue dateng jauh jauh dari Jerman buat nyari lo, dan lo? Lo tunangan sama teman lama gue. Sakit Ra sakit!" Dalam hati Vernon
Lalu Vernon berhenti, menengok kebelakang yang jelas Hara sedang mengejarnya. Hara yang kelelahan mengejar Vernon pun berhenti, mereka berpapasan.
"Kenapa Ver? Kenapa? Kenapa baru sekarang? Kenapa lo muncul disaat keadaan seperti ini?"
"Ra! Gue selama ini nyari lo Ra! Gue gak tau keberadaan lo dimana! Setelah gue nemuin lo, lo malah tunangan! Betapa hancurnya hati gue Ra! Sakit!"
"Ver! Gue juga nyari lo Ver! Gua gatau lo kemana, lo pergi tanpa sebab, ninggalin gue tanpa kabar, lo kabur gitu aja. Lo pikir enak ha?"
"RA GUE CINTA AMA LO!!" Teriak Vernon
"Ver? Lo beneran?"
"IYA RA! GUE CINTA AMA LO, SAAT MASA SMA GUE UDAH SAYANG AMA LO, andai lo tau saat gue ninggalin lo ke Jerman, gue berat Ra rasanya! Tapi itu paksaan dari ayah gue Ra! Maafin gue" Vernon
"GUE JUGA CINTA AMA LO VER! CINTA BANGET, saat lo pergi gue pengen ngungkapin perasaan gue kepada lo tapi lo, lo udah keburu pergi! Nyesel, kesel tau gak sih lo! Lo janji ama gue, jangan pernah tinggalin gue lagi!"
"Iya gue janji Ra!" Sambil meluk Hara
Tiba-tiba saja...
Vernon mencium bibir Hara.
END
Senin, 06 Juni 2016
FF YOU ARE MY DESTINY
- Cast : Hansol Vernon Chwe, Bae Ha Ra
- Other cast : Son Wendy, Shin Ji Min
- Genre : Sad, Romance, Friendship
- Author : Sivana Zahla
#BudayakanBacaCatatanAuthor
Annyeong reader! FF romance gue nih, semoga kalian ikut terbawa suasananya. Btw mianhae kalo ada typo author juga manusia:) oh iya, rencananya sih gue pengen buat part 2 nya, semoga ada waktu luang buat yang part 2.Happy reading guys!
.
.
.
.
'Tunggu aku sampai takdir menemukan kita kembali'
'Suatu hari nanti, aku yakin kita akan bertemu lagi'
.
.
.
Pada saat yeoja satu ini menuju sekolah, tiba-tiba saja hujan deras. Dia kebasahan, dan ada salah satu mobil lewat dengan cepatnya sehingga mencripatkan baju seragam SMA-nya yeoja ini.
"DASAR MOBIL SIALAN! LO GA LIAT ADA ORANG APA? LO PIKIR INI JALAN NENEK MOYANG LO?!" Teriak sang yeoja itu.
Dan sang pengendara mobil itu berhenti, dan membuka jendela mobil dan nengok ke belakang ke arah yeoja ini. Dan pengendara itu seorang lelaki seusia sebaya yeoja ini, dan pada saat dia membuka jendela mobilnya, dia memasangkan wajah coolnya.
Dengan kesal si yeoja ini pasang muka kesal dan marah ke arah sang lelaki itu.
"Ah sial, ya kali gue basah-basahan ke sekolah gini. Ini semua gara-gara dia, sialan." Katanya
At Sekolah
"Loh Hara? Baju seragam lo kenapa? Kok basah? Kotor pula.." ujar Wendy
"Ini semua gara-gara mobil sialan itu, lo tau gak sih?! Tadi tuh pas gue berangkat sekolah, ada mobil yang kayaknya sengaja nyipratin genangan air gitu ke gue, kan kesel gue. Mana dia gak minta maaf pula, ih kesel banget gue." Katanya sambil emosi
"Yah ampun ra, yaudah deh ayo ke kamar mandi, bersihin kotoran di baju lo dulu" kata Wendy sambil narik tangan Hara.
At Toilet
"Ra, emang ceritanya gimana sih?"
"Ya gitu deh, dia cowo. Tampangnya sih cool tapi... sikapnya itu loh, sombong banget. Udahlah jangan bahas dia lagi, males gue"
"Yaudah deh.. lo udah bersihkan? masuk kelas yuk, udah bel nih" kata Wendy
"Ayo Wen" katanya
.
.
.
At Kelas
"Ya baiklah anak-anak, kali ini kita kedatangan murid baru. Baiklah kau, silahkan masuk"
"Baik pak" ujar namja tersebut.
"Annyeong! Nama gue Hansol Vernon Chwe, kalian boleh panggil gue Vernon, gue pindahan dari USA"
Seketika kelas ramai karena kedatangan Vernon, terutama para wanita yang teriak-teriak melihat ketampanan Vernon.
Tapi beda dengan Hara, Hara terkejut melihat lelaki itu berada disini.
"APA?!" Teriak keras Hara sambil melihat Vernon
Vernon pun nyengar-nyengir melihat Hara, sambil tampang cool.
"Bae Hara! Kau kenapa?" Tanya pak guru
"Ga ga..aa papaa pak." Jawab Hara ragu-ragu
"Oh yasudah, Vernon.. kau duduk di... ah! Di samping Bae Hara! Tuh yang di pojok ya.. semoga kamu betah di sekolah ini dan bisa beradaptasi" kata pak guru
"Oh iya pak baiklah.." jawab Vernon
"HAH?!" teriak keras Hara (lagi)
"Hey! Bae Hara! Kau kenapa lagi?"
"Pak saya gaak!" Sambil melirik muka Vernon yang sambil berkedip.
"Gak apa?"
"Gaa..aa jadi hehe"
"Dasar kamu ya!"
"Eh lo ngapain sih masuk ke sekolah ini? Bikin badmood aja, awas ya kalo ganggu gue." Kata Hara marah
"Tunggu deh.. yang aneh tuh lo, lo kenapa sih? Kayaknya marah banget sama gue? Emang masalah gue ke lo apa?"
"Heh! Ga usah pura-pura amnesia deh, lo itu yang tadi pagi nyipratin air pake mobil ke gue, masih ga inget juga?"
"Ohhh jadi itu lo ya? Hahaha eh sorry ya, gue tadi pagi buru-buru takut terlambat, karna kan gue murid pindahan jadi takut kenapa-napa"
"Halah. Basi omongan lo"
"Yeeh yaudah.."
Jam pelajaran usai, murid-murid ke kantin.
"Eh lo tau gak sih Wen? Lo tau kan anak baru itu? Dia tuh yang nyipratin air ke gue tadi pagi"
"Hah? Masa sih? Ga percaya gue, btw dia ganteng banget ya"
"Eh gila lo ya, ga percaya gimana? Jelas-jelas dia tuh cowo tengil yang pernah gue kenal seumur hidup. Ganteng? Biasa ajah. Jelek iya."
"Eh gak boleh benci ama orang ampe segitunya tau... ntar jadi cinta loh.."
"Apa lo bilang? Hahahaha, cinta? Gak bakalan dan gak mungkin gue suka ama cowo tengil kayak dia."
"Ah yaudah deh... tiati ya kemakan omongan sendiri, btw gue mau rapat osis dulu. Byee" Wendy
"Gak gak gak gak mungkin gue suka dia. Gak gak mungkin. GAK MUNGKIN!" teriak Hara sambil menggebrak meja kantin
Sontak para siswa siswi pun kaget dan langsung nengok ke arah Hara. Tiba-tiba saat Hara balik badan...
"ASTAGA UPIL KADAL!" sambil kaget dan teriak dan para siswa siswi kembalik nengok ke arah Hara
Dan seketika Vernon ketawa mendengar latahnya Hara, dan tiba-tiba para cewe-cewe dikantin langsung mengerubungi Vernon.
Dan langsung Vernon lari sambil menarik tangan Hara.
Disitulah terjadi kejar-kejaran antara Vernon dan para cewe-cewe. Lalu Hara kaget Vernon menarik tangannya dan lari bersamanya diantara keramaian.
Tiba-tiba saat mereka berdua lari di depan Jimin dan Wendy langsung melihatnya.
"Eh liat deh jim, ituukan.. Hara sama Vernon?" Kaget Wendy
"Lah? Kok? Bisa sih?" Heran Jimin
At Toilet Pria
"Kita udah aman sekarang, tenang okeh?" Kata Vernon sambil kelelahan
"Iya kita aman, tapi gak harus di toilet pria juga kali"
"Udah gapapa"
Sejam kemudian
"Yaampun mereka masih didepan pintu, ini udah sejam loh, bentar lagi pelajaran masuk" kata Hara
"Tenang aja.. okeh"
"Lo mah tenang tenang doang, gue panik bloon!"
Sekejap hening
Bel berbunyi, tanda jam pelajaran segera dimulai.
Vernon menatap mata Hara,begitu juga sebaliknya. Mereka berpapasan pas banget.
Degdegdegdegdeg
"Yaa ampun kok jantung gue degdegan gini sih" dalam hati Hara
"Kok gue degdegan liat nih cewe sableng" dalam hati Vernon
"Ra.. lo diliat-liat kalo lagi diem, cantik juga ya, adem gue liatnya" kata Vernon
"Eh ampas tahu, jadi maksud lo sebelumnya gue jelek gitu?" Jawab Hara
"Gak gitu, biasanya kan lo marah-marah mulu ke gue, tapi kalo lagi diem gitu, suka aja gue liatnya"
Hara diam sejenak menatap Vernon.
"Ihh tuhkan... pipi lo merah haha, biasa aja dong liatnya" Vernon
"Apaansi gak merah kok engga"
"Ih makin merah tau hahaha" kata Vernon sambil ketawa
"Apasi lo so asik deh mulai"
*Jleb*
"Kok lampunya mati? Gue takut Ver.."
"Sini-sini mana tangan lo, jangan lepasin genggaman gue ya"
"Aduhhhhh.."
*Grekkk*
Suara pintu kebuka, dan Wendy, Jimin, dan para siswi yang mengejar Vernon tadi membuka pintu toiletnya.
Berpapasan saat Vernon dan Hara jatuh tiban-tibanan, Hara dibawah Vernon diatas.
"Astaga! Vernon.. Dan... Hara??" Wendy
"Eh ini disekolahan, kalian jangan berbuat mesum, yaa ampun gue gak nyangka" Jimin marah
"Vernon kamu jahat, girls ayo kita pergi, ternyata Vernon sudah punya pacar.." salah satu siswi
Lalu para siswi itu pergi, tinggal Jimin dan Wendy
"Ra.. gue gak nyangka loh sumpah" kata Wendy lalu langsung lari
"Eh tunggu dulu, kalian salah paham, tunggu dulu" kata Hara
"Ra, gue juga gak nyangka ama lo, lo lebih pilih cowo gak penting ini dibanding perasaan Wendy gimana? Jahat lo Ra jahat!" Jimin marah, lalu mengejar Wendy
"Jim, Jim dengerin penjelasan gue dulu bentaran, ini salah paham" Ujar Hara
"Gila ya gila" kata Vernon
"Ver, maaf gue harus ngejar sahabat gue"
"Ra tunggu Ra!"
"Ver, plis ya lo jangan deket-deket gue lagi plis"
"Ra tapi Ra?"
*skip*
At Restaurant
"Jim, Wen.. gue minta maaf sama kejadian yang kemaren, sumpah kalian semua salah paham, gue sama Vernon gak ada apa-apan sumpah, beneran. Kemaren gue lagi ngumpet sama Vernon ditoilet terus lampunya mati dan.. gue kesandung, dan kita jatuh. Udah itu aja.. beneran deh, maafin gue ya, gue gak mau kita jadi renggang gini"
"Ah udahlah Ra, lupain aja masalah kemaren" kata Wendy
"Tapi maafin gue ya.. jangan musuhin gue dong, kita kan bestie. Gue juga janji kok ga bakal deket-deket Vernon lagi" Hara
"Iya gue maafin kok" Wendy
"Iya, gue juga maafin lo kok Ra" kata Jimin
At Sekolah
6 bulan kemudian
.
.
.
Vernon menghampiri Hara.
"Kenapa? Apa lagi yang mau diomongin, kalo gak penting mending gue pergi, gue gak ada waktu ngomong banyak ama lo" tegas Hara
"Hara tunggu Ra, gue mau ngomong bentar ama lo. Ra plis Ra jangan cuekin gue gini, ga enak Ra rasanya, di diemin mulu, gue mau penjelasan lo yang sejelas-jelasnya. Plis temuin gue ditaman besok pagi jam 9, kalo lo besok dateng, gue janji gak bakal ganggu lo lagi" ujar Vernon
*skip*
At Taman
"Apasih maunya dia..." dalam hati Hara
"Akhirnya lo dateng juga, gue pikir lo gak bakal dateng."
"Gak usah banyak basa-basinya deh, intinya lo mau ngomong apa?"
"Gue mau minta penjelasan dari lo kenapa lo jauhin gue, cuekin gue, diemin gue? Gak enak Ra rasanya!"
"Denger ya Ver, gue ngelakuin ini semua karena gue gak mau persahabatan gue ancur, cuma gara-gara lo!" Tegas Hara
"Kenapa gue? Apa salah gue sama lo dan sahabat-sahabat lo itu?"
"Lo gak usah nanya dimana letak kesalahan lo, dan sekarang lo mau ngomong apa? Langsung ke intinya aja!" Ujar Hara
"Kita ngomongnya sambil jalan aja ya"
"Hah? Apaansi lo?"
"Udah ayo ikut, nyesel kalo gak ikut"
"Kita mau kemana?"
"Ke tempat sesuatu yang belum pernah lo liat"
1 jam kemudian
"Ayo turun, udah sampe nih"
"Ini dimana?"
"Udah turun aja"
"Harus banget ya masuk ke hutan-hutan gini?" Hara
"Tapi lo gak bakal nyesel gue ajak kesini"
"Apaansi lo! so asik deh"
.
.
"Wah.... Ver.. ini air terjunnya bagus banget sumpah, airnya jernih banget, suasana alamnya alami banget sumpah"
Tiba-tiba Vernon ngeluarin polaroidnya.
"Sini liat kamera dong haha, 1.. 2.. 3.. cekrek" Vernon
"Sial muka gue abstrak banget" Hara
"Gapapa kenang-kenangan ya gak? Haha" Vernon
"Kenang-kenangan? Maksud lo? Lo mau pergi?" Hara
"Apaansi lo haha, kan kita mau perpisahan nanti, perpisahan sekolah loh ya.."
Hara diam sejenak
"Udah yuk, gue mau ngajak lo lagi ke tempat lain" Vernon sambil menggandeng tangan Hara
"Kita mau kemana lagi?"
"Kemana ya? Ada deh... eh jam berapa ini?"
"Jam 16.45"
"Pas banget, jam 17.30 kita sampai disana"
At Pantai
"Pantai? Kok lo ngajak gue ke pantai?"
"Gue mau liat sunset berdua sama lo, soalnya sunset disini bagus banget serius"
"Eh liat deh bagus banget kan.. iya, kita foto ya 1.. 2... 3.. cekrek"
"Ah ini bagus banget, gue bawa pulang ya"
"Ambil aja yang mau lo bawa"
"Yah udah tenggelam mataharinya, btw thanks banget ya Ver, gue seneng banget sumpah" ujar Hara
"Iya, baguslah kalo lo seneng, gue lebih seneng. Lo laper kan pasti? Ayo makan"
"Tau aja"
Mereka makan dipinggiran pantai sambil menikmati beberapa seafood, ikan bakar, kepiting lada hitam, cumi goreng asam manis dll.
"Enak banget loh"
"Enak apa laper nih?"
"Dua-duanya kali ya"
*kringg*
"Eh bentaran ya, gue angkat dulu" Hara
Hara meninggalkan Vernon. Dan angkat telfon.
"Hallo?"
"Ra, lo kemana sih? Dari tadi siang gue nungguin lo dirumah, lo ga pulang-pulang, lo kemana sih?" Wendy
"Lo ngapain nungguin gue? Gue lagi ada urusan bentar"
"Lo lupa atau gimana sih, tadi siang kan kita mau nonton bioskop bareng Jimin juga, gara-gara lo gak pulang-pulang jadi batal deh"
"Astaga gue lupa, eh sorry ya Wen, sumpah gue gak inget"
"Emang lo ngapain sih? Urusan apaan? Telfon gue gak diangkat-angkat pula, lo baik-baik aja kan Ra?"
"Iya sorry ya Wen, iya tenang gue baik-baik aja kok, udah dulu ya. See u"
*skip*
"Lama ya? Sorry ya..."
"Gapapa, lo kenapa tadi? Wendy nunggu lo?"
"Iya gue lupa kalo hari ini kita janjian nonton bioskop bareng, tapi gapapa kok"
"Ra, jujur deh lo seneng gak jalan sama gue?"
"Seneng kok, seneng banget"
"Gue juga seneng kok, udah yuk pulang. Udah malem ini"
"Iya ayo"
At Rumah Hara
"Gak mau mampir dulu Ver?"
"Gak Ra, lain kali aja kali ya, udah malam ini soalnya"
"Iya oke"
"Jadi sekarang udah gak ada masalah diantara kita dong ya?"
"Iya iyaa"
"Yaudah kalo gitu, nice dream"
"Iya, makasih ya buat hari ini.."
"Ra..."
"Iya?"
*Jleb*
Tiba-tiba Vernon mencium bibir Hara.
"Ra maaf Ra aku kelepasan" Vernon
"Hm.. yaudah lo hati-hati ya.."
"Iya, bye"
"Bye"
At Kamar Hara
"Astaga mimpi apa gue, kenapa gue rasanya seneng banget ya? Jantung gue juga berdetak kenceng banget saat nginget dia, dan tadi dia nyium gue, ya ampun mimpi kali yaa"
Hape Hara bunyi, dan ada pesan dari Vernon.
"Maaf soal yang tadi"
"Iya gapapa Ver"
"Udah tidur sana, nice dream"
At Sekolah
"Kok muka lo seneng banget sih?"
"Ah masa sih?"
"Cie jangan-jangan sahabat kita lagi fall in love nih" kata Wendy
"Ah Hara, jadi siapa nih??" Kata Jimin
"Ngga kok ga ada, apaansi"
1 bulan kemudian
*skip*
"Kok gue gak pernah liat dia ya? Padahalkan minggu depan mau ada acara perpisahan" dalam hati Hara sambil nengok ke arah kursi Vernon.
"Ra? Gimana lo lulus ga?"
"Emang udah ada di mading?"
"Udah, baru aja dipasang"
At mading
"Mana yaa nama gue, Wen bantu cariin dong"
"Sebenernya gue udah tau ada nama gue dan gue lulus, tapi gue lagi nyari nama Vernon, dimana ya?" Dalam hati Hara
"Ah ada! Itu dia! Ada nama Hansol Vernon Chwe" dalam hati Hara
"Ini ada Ra! Nama lo juga! Bae Ha Ra. Yesss"
"Oh iya Wen, thx udah nyariin"
"Kok ekspresi lo biasa aja si?"
"Biasa aja gimana? Gue seneng kok"
"Yaudah, ke kantin yuk"
"Ra,lo mau pesen apa? Gue yang traktir nih"
Hara masih melamun
"Dia dimana ya sekarang? Udah sebulan lebih ini dia gak masuk... dia gak kenapa-napa kan?" Dalam hati Hara
"Ra! Ra! Hara!"
"Eh.. iya kenapa?"
"Lo kenapa sih?"
"Gapapa, lo pesen duluan aja ya. Gue mau ke toilet dulu"
"Oh yaudah"
"Wen, sekarang akhir-akhir ini kok Hara aneh ya.. berubah gitu, kenapa ya?" Jimin
"Iya gue juga bingung, dia sering terlambat, ngelamun mulu, jarang ngobrol, pendiem" Wendy
"Oh iya Wen, kemaren ya.. gue liat si Vernon abis ke ruang guru gitu, tapi gak pake seragam, dia juga sama papahnya. Btw kenapa ya?" Ujar Jimin
"Jangan-jangan si Hara mikirin Vernon mulu lagi.." kata Wendy
Tiba-tiba Hara datang
"Ra! Jelasin sama kita, lo kenapa?"
"Gue? Kenapa?"
"Lo berubah Ra, lo aneh"
"Kenapa Ra? Jujur sama kita, jangan bikin kita ini adalah beban"
Tiba-tiba Hara menangis
"Gue... gue cin..taa sama Vernon"
"Ya ampun Ra? Lo jadi cinta sama Vernon? Kenapa ga bilang Ra? Kenapa?"
"Gue juga gatau Wen, gue gatau apa yanh gue rasain. Tapi gue selalu mikirin dia, gue khawatir sama dia"
Tangisan Hara semakin menjadi-jadi
"Jim, telfon Vernon sekarang! Tanyain dimana dia sekarang!" Wendy
"Gak aktif Wen" Jimin
"Gue gatau kemana dia, gue telfon dia,email dia,sms dia. Satupun gak ada yang dibalas" Hara
Tiba-tiba Salah satu siswi yang suka mengejar-ngejar Vernon langsung menemui Hara.
"Hara! Itu Bae Hara!"
"Loh kenapa ini?" Wendy
"Ini ada surat dari Vernon"
"Vernon?" Hara
"Makasih ya..." Hara
At Kamar Hara
Hara langsung membaca surat dari VernonUntuk Bae Hara..
Ini aku Vernon,
Maaf aku pergi gak bilang-bilang padamu.
Sebenarnya aku ingin bilang bahwa sebulan yang lalu itu adalah pertemuan terakhir kita.
Tapi aku tidak tega, aku tidak tahan menghancurkan kesenanganmu saat itu.
Aku pergi ke Jerman untuk kuliah disana.
Aku akan menemuimu lagi nanti saat kita sudah sarjana.
Terimakasih untuk semuanya, kau memang yang terindah dan selalu terindah.
Sekali lagi maaf...
Vernon.
Seketika Hara langsung menangis kejer, dia kesal dan marah kenapa dia tidak mengungkapkan persaannya saja waktu itu.
Hatinya retak dan remuk seremuk-remuknya.
END
Pelajaran yang didapat adalah, katakan perasaanmu terhadap seseorang sebelum penyesalan itu datang.
Sabtu, 28 Mei 2016
Kepergian (puisi)
Jauh dari sini...
Meninggalkan tempat ini.
Meninggalkan semuanya.
Sakit rasanya, sedih rasanya, pedih rasanya.
Seperti tangan kebeset pisau.
Walau luka kecil, tapi membekas dan sakit.
Walau darah keluar sedikit, tapi perih yang dirasa.
Semua kenangan.
Semua yang dilakukan.
Hanya bisa diingat.
Canda, tawa, sedih, senang, susah, resah, gelisah, takut terlewati sudah.
Semua terekam dimemori otak.
Waktu tidak bisa terulang.
Hanya bisa dikenang kembali.
Dan kenangan itu pasti akan diceritakan kembali pada saatnya.
Maaf...
Maaf jika selama ini menjengkelkan, nyebelin, dan jahil.
Itu semua hanya candaan semata.
Untuk menghibur yang sedang resah.
Hanya satu...
Jangan pernah lupakan kebersamaan itu.
Walau nanti akan berpisah, dan itu pasti.
Kita akan bertemu dilain waktu.
Kali ini pergi dengan bebas,
Karna pergi kali ini akan menentukan apa yang terjadi di masa yang akan datang.
Sejauh-jauhnya burung terbang sendiri, dia pasti akan bertemu kelompoknya lagi.
Terimakasih, kawan...
By : Sivana Zahla
Meninggalkan tempat ini.
Meninggalkan semuanya.
Sakit rasanya, sedih rasanya, pedih rasanya.
Seperti tangan kebeset pisau.
Walau luka kecil, tapi membekas dan sakit.
Walau darah keluar sedikit, tapi perih yang dirasa.
Semua kenangan.
Semua yang dilakukan.
Hanya bisa diingat.
Canda, tawa, sedih, senang, susah, resah, gelisah, takut terlewati sudah.
Semua terekam dimemori otak.
Waktu tidak bisa terulang.
Hanya bisa dikenang kembali.
Dan kenangan itu pasti akan diceritakan kembali pada saatnya.
Maaf...
Maaf jika selama ini menjengkelkan, nyebelin, dan jahil.
Itu semua hanya candaan semata.
Untuk menghibur yang sedang resah.
Hanya satu...
Jangan pernah lupakan kebersamaan itu.
Walau nanti akan berpisah, dan itu pasti.
Kita akan bertemu dilain waktu.
Kali ini pergi dengan bebas,
Karna pergi kali ini akan menentukan apa yang terjadi di masa yang akan datang.
Sejauh-jauhnya burung terbang sendiri, dia pasti akan bertemu kelompoknya lagi.
Terimakasih, kawan...
By : Sivana Zahla
Langganan:
Postingan (Atom)