Kuhantam batu karangnya
Dengan energi penuh
Walau berlari secepat macan
Jarum jam berputar
Anganku kebingungan
Angin berdera
Menghembus lubang hidung
Biarkan angin membelai
Jantung berdetak hebat
Tangan dingin
Keringat dingin
Muka seperti mayat
Lalu melihatnya
Jantung seakan berhenti berdetak
Serasa lompat dari jurang curam
Inilah kenyataan
Malam sunyi
Memandang langit kamar
Meratapi kekecewaan
Air mengalir dengan penuh penyesalan
Sepi dan sunyi
Berada di hutan belantara
Tak ada yang tahu
Menangis dibawah pohon rindang
Dalam hati berbincang
"Tolong aku"
By : Sivana Zahla
14 June 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar